-->
Facebook Twitter Google Plus
Gratis berlangganan artikel join sekarang!

Jumat, 27 Juni 2014

bahaya kontaminasi Air Minum dalam Kemasan




pernah membiarkan air putih berhari-hari setelah di buka ?? jika pernah mungkin ini bisa jadi perhatian bagi anda.

menurut Health Marketing Director, Danone AQUA, dr.Pradono Handojo MHA, minuman dalam kemasan harus selalu di simpan dengan baik karena bisa terkontaminasi udara, cahaya atau bakteri sehingga menyebabkan perubahan rasa.

"Kontaminasi air putih dalam kemasan memang bisa terjadi dari udara luar atau saat anda minum. karena saat anda minum, air bekas mulut akan kembali lagi masuk ke botol, sehingga akan lebih baik menghabiskan langsung air putih dalam kemasan, termasuk yang berisi 1500 mililiter dalam 2-3 jam", kata pradono, ditulis jum'at 27/4/2014.

pradono menyarankan untuk menghindari kontaminasi, sebaiknya hindatri minuman kemasan dari cahaya matahari adan perhatikan batas kadaluarsanya.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di Amerika, air dalam kemasan pun tetap bisa terkontaminasi. Namun, tidak selalu kontaminan itu menimbulkan risiko kesehatan.

Di Negeri Adidaya itu, air minum dalam kemasan terbagi dua. Yang berasal dari air dalam kota, dan mata air alami. Yang lebih patut diwaspadai, adalah air yang berasal dari dalam kota sendiri.

Air itu diambil dari pemasok dalam kota ke sebuah pabrik, dibersihkan, lalu dikemas. Lazimnya, air berasal dari saluran terbuka, waduk, lelehan salju, atau sumber di permukaan tanah.

Seluruh sumber itu bersifat “permukaan”, dan rentan terkontaminasi unsur kimia maupun limbah.


 Sedang mata air alami, diambil dari pegunungan atau sumber bawah tanah. Biasanya, sumber itu terletak di kawasan yang terlindungi dan jauh dari kontaminasi polutan serta unsur kimia.

Memang tidak bisa dijamin seratus persen murni, namun kontaminasinya jauh lebih minim.

Dari dua opsi itu, jelas sumber mata air alami yang jadi pilihan. Sejauh ini, belum ada kasus karena kontaminasi air alami. Sebaliknya, orang bisa sampai meninggal karena air dalam kota.

Namun yang perlu dikhawatirkan lagi, soal botol yang mengemas air minum. Tak dapat dipungkiri, unsur kimia dalam botol plastik bisa berbahaya. Untuk itu, perhatikan penyimpanannya.

Selain disimpan di tempat yang sejuk dan kering, botol minum plastik juga harus dijauhkan dari unsur berbahaya, seperti bensin. Uapnya ternyata bisa mengontaminasi air di dalam botol.

Jangan pula menyimpan botol di paparan suhu ekstrem, seperti di bawah panas matahari langsung.

Memilih botol air juga tak boleh sembarangan. Menurut EPA, tak seperti anggapan orang kebanyakan, botol air minum kemasan tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA.

BPA hanya ditemukan pada botol dengan plastik yang keras dan kaku atau polycarbonate. Jadi, sebaiknya pilih botol yang plastiknya tipis dan mudah diremukkan. Perhatikan pula kadaluarsanya
Liputan6.com, Jakarta Pernah membiarkan air putih dalam kemasan berhari-hari setelah dibuka? Jika pernah, mungkin hal ini bisa menjadi perhatian bagi Anda. - See more at: http://health.liputan6.com/read/2069582/minum-air-minum-dalam-kemasan-harus-langsung-habis#sthash.uhdPDZ96.dpuf
Pernah membiarkan air putih dalam kemasan berhari-hari setelah dibuka?

Liputan6.com, Jakarta Pernah membiarkan air putih dalam kemasan berhari-hari setelah dibuka? Jika pernah, mungkin hal ini bisa menjadi perhatian bagi Anda.

Menurut Health Marketing Director, Danone AQUA, dr. Pradono Handojo MHA, minuman dalam kemasan memang harus disimpan dengan baik karena bisa terkontaminasi udara, cahaya atau bakteri sehinga menyebabkan perubahan rasa.

"Kontaminasi air putih dalam kemasan memang bisa terjadi dari udara luar dan saat Anda minum. Karena saat minum, air bekas mulut akan masuk kembali ke botol. Sehingga akan lebih baik jika langsung menghabiskan air putih di kemasan, termasuk yang berisi 1.500 mililite dalam 2-3 jam," kata Pradono, ditulis Jumat (27/6/2014).

Pradono menyarankan, untuk menghindari kontaminasi, sebaiknya hindari minuman kemasan dari cahaya matahari dan perhatikan batas kedaluwarsa.
(Gabriel Abdi Susanto)


- See more at: http://health.liputan6.com/read/2069582/minum-air-minum-dalam-kemasan-harus-langsung-habis#sthash.uhdPDZ96.dpuf



Liputan6.com, Arizona - Mengejar penjahat adalah sebuah peristiwa yang sangat membutuhkan kewaspadaan tinggi. Karena bila tidak, bukannya si penjahat tertangkap tetapi malah merusak mobil yang sedang parkir.

Peristiwa konyol tersebut benar-benar terjadi di Tucson, Arizona, saat sebuah mobil patroli mengejar penjahat. Alih-alih si penjahat tertangkap, mobil patroli polisi tersebut malah menyeruduk sebuah Porsche Carrera GT saat sedang parkir di tepi jalan.

Alhasil, Porsche tersebut rusak pada bagian belakang. Beberapa bagian seperti bumper dan fender roda belakang terdapat penyok serta pipa knalpot ikut bengkok akibat ditabrak mobil polisi, seperti dilansir dari Gtspirit, Jumat (27/6/2014).

Karena kesal, sang pemilik pun akhirnya menuntut polisi yang menabrak Porsche kesayangannya ke dewan kota Tucson. Setelah melalui proses mediasi, akhirnya dewan kota setuju membayar sejumlah US$ 44 ribu atau sekitar Rp 534,5 jutaan (kurs Rp 12.148 per US$) untuk mengganti kerugian yang dialami pemilik Porsche.

Dewan kota harus mengeluarkan dana cukup besar untuk mengganti Carrera GT tersebut sebab bumper dan bodi dari sportcar tersebut menggunakan bahan serat karbon serta pipa knalpot yang menggunakan bahan campuran baja dan nikel yang harganya sangat mahal di pasaran.

Sebagai informasi, Porsche Carrera GT yang diseruduk oleh polisi ini keluaran tahun 2004 yang diproduksi hanya 1.300 unit di seluruh dunia. Sportcar ini mengusung mesin V10 berkapasitas 5,7 liter yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 605 horse power (HP).

Berbekal spesifikasi mesin yang mumpuni, Carrera GT mampu berakselerasi dari kecepatan 0 sampai 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik dan memiliki kecepatan maksimal mencapai 330 km/jam. (Ysp/Nrm)
(Nurmayanti)



- See more at: http://otomotif.liputan6.com/read/2069507/kejar-penjahat-mobil-patroli-seruduk-porsche-carrera-gt#sthash.0VdFXf0D.dpuf


Liputan6.com, Arizona - Mengejar penjahat adalah sebuah peristiwa yang sangat membutuhkan kewaspadaan tinggi. Karena bila tidak, bukannya si penjahat tertangkap tetapi malah merusak mobil yang sedang parkir.

Peristiwa konyol tersebut benar-benar terjadi di Tucson, Arizona, saat sebuah mobil patroli mengejar penjahat. Alih-alih si penjahat tertangkap, mobil patroli polisi tersebut malah menyeruduk sebuah Porsche Carrera GT saat sedang parkir di tepi jalan.

Alhasil, Porsche tersebut rusak pada bagian belakang. Beberapa bagian seperti bumper dan fender roda belakang terdapat penyok serta pipa knalpot ikut bengkok akibat ditabrak mobil polisi, seperti dilansir dari Gtspirit, Jumat (27/6/2014).

Karena kesal, sang pemilik pun akhirnya menuntut polisi yang menabrak Porsche kesayangannya ke dewan kota Tucson. Setelah melalui proses mediasi, akhirnya dewan kota setuju membayar sejumlah US$ 44 ribu atau sekitar Rp 534,5 jutaan (kurs Rp 12.148 per US$) untuk mengganti kerugian yang dialami pemilik Porsche.

Dewan kota harus mengeluarkan dana cukup besar untuk mengganti Carrera GT tersebut sebab bumper dan bodi dari sportcar tersebut menggunakan bahan serat karbon serta pipa knalpot yang menggunakan bahan campuran baja dan nikel yang harganya sangat mahal di pasaran.

Sebagai informasi, Porsche Carrera GT yang diseruduk oleh polisi ini keluaran tahun 2004 yang diproduksi hanya 1.300 unit di seluruh dunia. Sportcar ini mengusung mesin V10 berkapasitas 5,7 liter yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 605 horse power (HP).

Berbekal spesifikasi mesin yang mumpuni, Carrera GT mampu berakselerasi dari kecepatan 0 sampai 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik dan memiliki kecepatan maksimal mencapai 330 km/jam. (Ysp/Nrm)
(Nurmayanti)



- See more at: http://otomotif.liputan6.com/read/2069507/kejar-penjahat-mobil-patroli-seruduk-porsche-carrera-gt#sthash.0VdFXf0D.dpuf


Liputan6.com, Arizona - Mengejar penjahat adalah sebuah peristiwa yang sangat membutuhkan kewaspadaan tinggi. Karena bila tidak, bukannya si penjahat tertangkap tetapi malah merusak mobil yang sedang parkir.

Peristiwa konyol tersebut benar-benar terjadi di Tucson, Arizona, saat sebuah mobil patroli mengejar penjahat. Alih-alih si penjahat tertangkap, mobil patroli polisi tersebut malah menyeruduk sebuah Porsche Carrera GT saat sedang parkir di tepi jalan.

Alhasil, Porsche tersebut rusak pada bagian belakang. Beberapa bagian seperti bumper dan fender roda belakang terdapat penyok serta pipa knalpot ikut bengkok akibat ditabrak mobil polisi, seperti dilansir dari Gtspirit, Jumat (27/6/2014).

Karena kesal, sang pemilik pun akhirnya menuntut polisi yang menabrak Porsche kesayangannya ke dewan kota Tucson. Setelah melalui proses mediasi, akhirnya dewan kota setuju membayar sejumlah US$ 44 ribu atau sekitar Rp 534,5 jutaan (kurs Rp 12.148 per US$) untuk mengganti kerugian yang dialami pemilik Porsche.

Dewan kota harus mengeluarkan dana cukup besar untuk mengganti Carrera GT tersebut sebab bumper dan bodi dari sportcar tersebut menggunakan bahan serat karbon serta pipa knalpot yang menggunakan bahan campuran baja dan nikel yang harganya sangat mahal di pasaran.

Sebagai informasi, Porsche Carrera GT yang diseruduk oleh polisi ini keluaran tahun 2004 yang diproduksi hanya 1.300 unit di seluruh dunia. Sportcar ini mengusung mesin V10 berkapasitas 5,7 liter yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 605 horse power (HP).

Berbekal spesifikasi mesin yang mumpuni, Carrera GT mampu berakselerasi dari kecepatan 0 sampai 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik dan memiliki kecepatan maksimal mencapai 330 km/jam. (Ysp/Nrm)
(Nurmayanti)



- See more at: http://otomotif.liputan6.com/read/2069507/kejar-penjahat-mobil-patroli-seruduk-porsche-carrera-gt#sthash.0VdFXf0D.dpuf

Liputan6.com, Arizona - Mengejar penjahat adalah sebuah peristiwa yang sangat membutuhkan kewaspadaan tinggi. Karena bila tidak, bukannya si penjahat tertangkap tetapi malah merusak mobil yang sedang parkir.

Peristiwa konyol tersebut benar-benar terjadi di Tucson, Arizona, saat sebuah mobil patroli mengejar penjahat. Alih-alih si penjahat tertangkap, mobil patroli polisi tersebut malah menyeruduk sebuah Porsche Carrera GT saat sedang parkir di tepi jalan.

Alhasil, Porsche tersebut rusak pada bagian belakang. Beberapa bagian seperti bumper dan fender roda belakang terdapat penyok serta pipa knalpot ikut bengkok akibat ditabrak mobil polisi, seperti dilansir dari Gtspirit, Jumat (27/6/2014).

Karena kesal, sang pemilik pun akhirnya menuntut polisi yang menabrak Porsche kesayangannya ke dewan kota Tucson. Setelah melalui proses mediasi, akhirnya dewan kota setuju membayar sejumlah US$ 44 ribu atau sekitar Rp 534,5 jutaan (kurs Rp 12.148 per US$) untuk mengganti kerugian yang dialami pemilik Porsche.

Dewan kota harus mengeluarkan dana cukup besar untuk mengganti Carrera GT tersebut sebab bumper dan bodi dari sportcar tersebut menggunakan bahan serat karbon serta pipa knalpot yang menggunakan bahan campuran baja dan nikel yang harganya sangat mahal di pasaran.

Sebagai informasi, Porsche Carrera GT yang diseruduk oleh polisi ini keluaran tahun 2004 yang diproduksi hanya 1.300 unit di seluruh dunia. Sportcar ini mengusung mesin V10 berkapasitas 5,7 liter yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 605 horse power (HP).

Berbekal spesifikasi mesin yang mumpuni, Carrera GT mampu berakselerasi dari kecepatan 0 sampai 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik dan memiliki kecepatan maksimal mencapai 330 km/jam. (Ysp/Nrm)
(Nurmayanti)


- See more at: http://otomotif.liputan6.com/read/2069507/kejar-penjahat-mobil-patroli-seruduk-porsche-carrera-gt#sthash.0VdFXf0D.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Menu

Follow Me

Copyright © AMIN BLOG | Powered by Blogger |